Umroh sering dipahami semata sebagai ibadah, padahal jika direncanakan dengan tepat, umroh juga bisa menjadi liburan religi keluarga yang sangat berkesan. Bukan liburan dalam makna bersenang-senang tanpa arah, tetapi perjalanan ibadah yang mempererat hubungan keluarga, menanamkan nilai Islam, dan menciptakan kenangan spiritual yang sulit dilupakan. Kuncinya adalah menempatkan ibadah sebagai tujuan utama tanpa mengabaikan kenyamanan dan kebersamaan keluarga.
1. Meluruskan Niat Sejak Awal sebagai Ibadah Keluarga
Langkah pertama adalah meluruskan niat bahwa umroh dilakukan untuk beribadah kepada Allah sekaligus membangun kebersamaan keluarga. Dengan niat yang benar, setiap aktivitas selama perjalanan akan bernilai ibadah, termasuk menjaga anak, membantu pasangan, dan melayani orang tua.
2. Melibatkan Seluruh Anggota Keluarga dalam Persiapan
Liburan religi yang berkesan dimulai sejak sebelum berangkat. Libatkan anak dan pasangan dalam persiapan, seperti belajar manasik, mengenal tempat-tempat suci, dan memahami adab di Tanah Haram. Keterlibatan ini membuat semua anggota keluarga merasa memiliki perjalanan tersebut.
3. Memilih Paket Umroh yang Ramah Keluarga
Paket umroh keluarga harus mengutamakan kenyamanan, bukan sekadar harga. Pilih travel yang menyediakan hotel dekat masjid, jadwal ibadah yang fleksibel, serta pembimbing yang komunikatif. Paket yang ramah keluarga membantu menjaga suasana tetap tenang dan fokus.
4. Menyusun Jadwal yang Seimbang antara Ibadah dan Istirahat
Agar umroh terasa menyenangkan, jadwal harus seimbang. Ibadah wajib dan rukun umroh adalah prioritas, sementara ibadah sunnah dilakukan sesuai kemampuan. Waktu istirahat dan makan bersama keluarga justru menjadi momen penting untuk menjaga semangat.
5. Menjadikan Setiap Ibadah sebagai Momen Edukasi
Saat thawaf, sa’i, atau ziarah, jelaskan makna ibadah secara sederhana kepada anak. Tidak perlu panjang, cukup inti dan relevan. Cara ini membuat anak memahami bahwa umroh bukan sekadar perjalanan jauh, tetapi ibadah penuh makna.
6. Mengabadikan Kenangan Secukupnya tanpa Mengganggu Ibadah
Dokumentasi boleh dilakukan secukupnya, tanpa berlebihan dan tanpa melanggar adab. Foto keluarga di luar area ibadah bisa menjadi kenangan berharga, selama tidak mengganggu kekhusyukan dan tidak berlebihan.
7. Menumbuhkan Kebiasaan Ibadah Bersama
Gunakan momen umroh untuk membiasakan ibadah bersama, seperti salat berjamaah, doa bersama, dan tilawah. Kebiasaan ini sering terbawa hingga pulang ke tanah air dan menjadi dampak jangka panjang yang sangat berharga.
8. Mengajarkan Anak Tentang Kesederhanaan dan Syukur
Melihat jutaan jamaah dari berbagai latar belakang membantu keluarga memahami arti kesederhanaan. Ajak anak bersyukur atas nikmat yang dimiliki dan belajar menghargai orang lain. Ini adalah pelajaran hidup yang sulit didapatkan di tempat lain.
9. Menjadikan Kebersamaan sebagai Nilai Utama
Liburan religi keluarga bukan tentang banyaknya tempat yang dikunjungi, tetapi tentang kebersamaan. Makan bersama, berjalan bersama, dan saling menjaga selama umroh menciptakan ikatan emosional yang kuat.
10. Menutup Perjalanan dengan Komitmen Keluarga
Sebelum pulang, luangkan waktu untuk membuat komitmen keluarga. Bisa berupa salat berjamaah rutin, menjaga adab, atau memperbaiki akhlak. Komitmen ini menjadikan umroh bukan sekadar kenangan, tetapi titik awal perubahan.
Ingin Umroh Keluarga yang Nyaman dan Berkesan?
Menjadikan umroh sebagai liburan religi keluarga membutuhkan perencanaan dan pendampingan yang tepat. Haastour siap membantu perjalanan umroh keluarga yang nyaman, terarah, dan sesuai sunnah.
Konsultasikan perjalanan Umroh keluarga bersama Haastour sekarang.
